Langkawi, Pulau yang Bangkit dari Kutukan
Kuah – Dua abad yang lalu, alkisah seorang istri yang cantik bernama Mahsuri difitnah. Dia dihukum mati karena dituduh berselingkuh dengan seorang pengembara.
amun, darah putih yang keluar dari tubuhnya membuktikan Mahsuri tidak bersalah. Sebelum mati, Mahsuri pun menyatakan selama tujuh turunan Tanah Langkawi tidak akan makmur.
Legenda tersebut telah dipegang selama turun-temurun oleh rakyat Langkawi. Banyak di antara mereka yang merantau hingga ke Thailand agar terhindar dari kutukan. Tujuh generasi telah berlalu. Keturunan Mahsuri telah mencapai generasi kedelapan. Entah karena kutukan telah berakhir, atau karena kepedulian Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Langkawi kini telah bangkit menjadi salah satu tujuan wisata yang paling digemari. Tidak hanya bagi wisatawan asing tetapi juga domestik Malaysia.
Meski demikian, banyak yang percaya Mahsuri masih berpengaruh di pulau itu. Beberapa penyelenggara acara perhelatan seperti pernikahan atau upacara adat kerap meminta “izin” dari Mahsuri. Ada pula yang percaya, jika seseorang disukai Mahsuri, ia akan “jatuh cinta” pada Langkawi dan ingin kembali bahkan menetap di pulau itu. Namun jika tidak, orang itu akan merasa tidak kerasan.
Makam Mahsuri menjadi salah satu tujuan wisata Langkawi. Di makam tersebut terdapat museum dan teater yang mementaskan kisah legenda Mahsuri. Ada pula foto Wan Aishah, yang diyakini merupakan generasi ketujuh Mahsuri.
Tidak hanya legenda Mahsuri, nama-nama tempat di Langkawi banyak yang terkait dengan sejarah pulau tersebut. Misalnya saja, Padang Beras Terbakar, yaitu tempat di mana beras-beras dibakar dahulu pada saat pulau itu diserang tentara Siam (Thailand sekarang). Ada pula Pulau Dayang Bunting, Air Terjun Telaga Tujuh, dan lain-lain. Kisah di balik nama-nama tempat tersebut sangat menarik.
amun, darah putih yang keluar dari tubuhnya membuktikan Mahsuri tidak bersalah. Sebelum mati, Mahsuri pun menyatakan selama tujuh turunan Tanah Langkawi tidak akan makmur.
Legenda tersebut telah dipegang selama turun-temurun oleh rakyat Langkawi. Banyak di antara mereka yang merantau hingga ke Thailand agar terhindar dari kutukan. Tujuh generasi telah berlalu. Keturunan Mahsuri telah mencapai generasi kedelapan. Entah karena kutukan telah berakhir, atau karena kepedulian Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Langkawi kini telah bangkit menjadi salah satu tujuan wisata yang paling digemari. Tidak hanya bagi wisatawan asing tetapi juga domestik Malaysia.
Meski demikian, banyak yang percaya Mahsuri masih berpengaruh di pulau itu. Beberapa penyelenggara acara perhelatan seperti pernikahan atau upacara adat kerap meminta “izin” dari Mahsuri. Ada pula yang percaya, jika seseorang disukai Mahsuri, ia akan “jatuh cinta” pada Langkawi dan ingin kembali bahkan menetap di pulau itu. Namun jika tidak, orang itu akan merasa tidak kerasan.
Makam Mahsuri menjadi salah satu tujuan wisata Langkawi. Di makam tersebut terdapat museum dan teater yang mementaskan kisah legenda Mahsuri. Ada pula foto Wan Aishah, yang diyakini merupakan generasi ketujuh Mahsuri.
Tidak hanya legenda Mahsuri, nama-nama tempat di Langkawi banyak yang terkait dengan sejarah pulau tersebut. Misalnya saja, Padang Beras Terbakar, yaitu tempat di mana beras-beras dibakar dahulu pada saat pulau itu diserang tentara Siam (Thailand sekarang). Ada pula Pulau Dayang Bunting, Air Terjun Telaga Tujuh, dan lain-lain. Kisah di balik nama-nama tempat tersebut sangat menarik.
Batik Jawa
Bagi orang Malaysia sendiri, selain keindahan alamnya, Langkawi dikenal dengan toko-toko bebas pajak alias duty free. Cokelat, minuman keras termasuk anggur (wine), rokok, dan barang-barang elektronik harganya sangat murah. Yang unik, ternyata di Kuah, Ibu Kota Langkawi, juga ditemukan toko-toko yang khusus menjual batik dari Indonesia, yang disebut Batik Jawa. Batik itu ada yang diobral dengan harga enam ringgit atau sekitar Rp 18.000 selembarnya.
Banyaknya toko yang menjual batik Jawa menunjukkan bahwa batik tersebut banyak peminatnya di Malaysia.
Kawasan yang kini tengah dipromosikan LADA (Langkawi Development Authority) adalah taman alami atau (geopark) yang pertama di Asia Tenggara. Memasuki Kilim Geopark, Anda akan merasa seolah melihat program televisi National Geographic dengan mata kepala sendiri. Wisatawan bisa juga merasakan lembutnya ikan yang melompat mengambil makanan dari tangan mereka atau menyaksikan burung-burung elang yang perkasa menyambar makanannya dari angkasa.
Yang juga tidak boleh dilupakan adalah kereta gantung dan jembatan gantung Langkawi. Jembatan gantung dalam dicapai setelah menaiki kereta gantung. Perlu nyali lebih untuk mencoba kereta gantung yang mendaki Gunung Mat Cincang (708 m). Perjalanan kereta gantung dibagi menjadi dua bagian, pertama menuju stasiun tengah berjarak 1.700 meter melewati dua menara penyangga. Dari stasiun tengah, kereta membelok membentuk huruf L menuju Stasiun Puncak sepanjang 450 meter. Dari sana perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki menuruni gunung menuju jembatan gantung.
Pemandangan hutan hujan tropis maupun birunya laut yang terhampar nun jauh di depan mata sangat indah. Untuk mencapai Langkawi tidak sulit, yakni satu jam melalui udara dari Kuala Lumpur. Bila melalui darat memakan waktu lima jam, dilanjutkan dengan 1,5 jam naik feri. Oleh-oleh lain yang kerap dibawa orang dari Langkawi adalah minyak gosok atau di Malaysia dikenal sebagai minyak gamat. Harganya cukup murah, seringgit sebotol dan ditata dalam kemasan berisi 10-an botol.
Bagi orang Malaysia sendiri, selain keindahan alamnya, Langkawi dikenal dengan toko-toko bebas pajak alias duty free. Cokelat, minuman keras termasuk anggur (wine), rokok, dan barang-barang elektronik harganya sangat murah. Yang unik, ternyata di Kuah, Ibu Kota Langkawi, juga ditemukan toko-toko yang khusus menjual batik dari Indonesia, yang disebut Batik Jawa. Batik itu ada yang diobral dengan harga enam ringgit atau sekitar Rp 18.000 selembarnya.
Banyaknya toko yang menjual batik Jawa menunjukkan bahwa batik tersebut banyak peminatnya di Malaysia.
Kawasan yang kini tengah dipromosikan LADA (Langkawi Development Authority) adalah taman alami atau (geopark) yang pertama di Asia Tenggara. Memasuki Kilim Geopark, Anda akan merasa seolah melihat program televisi National Geographic dengan mata kepala sendiri. Wisatawan bisa juga merasakan lembutnya ikan yang melompat mengambil makanan dari tangan mereka atau menyaksikan burung-burung elang yang perkasa menyambar makanannya dari angkasa.
Yang juga tidak boleh dilupakan adalah kereta gantung dan jembatan gantung Langkawi. Jembatan gantung dalam dicapai setelah menaiki kereta gantung. Perlu nyali lebih untuk mencoba kereta gantung yang mendaki Gunung Mat Cincang (708 m). Perjalanan kereta gantung dibagi menjadi dua bagian, pertama menuju stasiun tengah berjarak 1.700 meter melewati dua menara penyangga. Dari stasiun tengah, kereta membelok membentuk huruf L menuju Stasiun Puncak sepanjang 450 meter. Dari sana perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki menuruni gunung menuju jembatan gantung.
Pemandangan hutan hujan tropis maupun birunya laut yang terhampar nun jauh di depan mata sangat indah. Untuk mencapai Langkawi tidak sulit, yakni satu jam melalui udara dari Kuala Lumpur. Bila melalui darat memakan waktu lima jam, dilanjutkan dengan 1,5 jam naik feri. Oleh-oleh lain yang kerap dibawa orang dari Langkawi adalah minyak gosok atau di Malaysia dikenal sebagai minyak gamat. Harganya cukup murah, seringgit sebotol dan ditata dalam kemasan berisi 10-an botol.
Sumber: Sinar Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar